Sabtu, 20 Agustus 2011

Sejarah Wahyu Pertama di Gua Hira dan Memahami Pesan Dari Sang Pencipta

Tiadalah Kami utus engkau (Muhammad), melainkan untuk seluruh umat manusia, membawa kabar gembira, dan memberi peringatan. Namun kebanyakan manusia tidak mengerti. (QS Saba` 28) 
Gua Hira tempat diturunkannya Wahyu Ilahi Yang Maha Sakti, kalimat yang membuat iblis berputus asa untuk menyesatkan manusia, kalimat yang dengannya alam semesta berguncang. Al-Quran, susunan kalimatnya yang mengandung makna yang banyak, makna lahir dan makna batin, telah membuat tercengang manusia-manusia manapun di jagat raya, yang mengakui kebenarannya, akan mengikutinya, sedangkan yang tidak mengakuinya harus tunduk atas kebenarannya, dan bagi mereka yang menolak, dengan cara apapun akan sia-sia dan celaka.



Pada suatu malam di bulan Ramadhan tahun 610 Masehi, yang kelak disebut nabi Muhammad SAW sebagai malam Lailah al-Qadr (lailatu qadar), Jibril (Ruh Al-Qudus) diutus Allah, Tuhan Semesta Alam, Rabbul ‘Aalamin, menyampaikan kalimat-Nya kepada Al-amin yang berada di Gua Hira. Muhammad SAW telah mempersiapkan dirinya selama empat puluh tahun untuk memikul tugas yang maha berat ini, ia telah menjadi manusia pembelajar secara alamiah sebelum kenabian dan kerasulan ditetapkan padanya.

Jibril datang kepadanya dengan membawa beberapa kalimat Allah. Ialah kalimat pertama yang dikemukakan dalam Al-quran sebagai berikut....

Bacalah dengan [ menyebut] nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah yang Paling Pemurah. Yang mengajari [manusia] dengan perantaraan kalam (pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS Al-`Alaq:1-5)

Ayat pertama ini merupakan perintah Allah S.W.T yang disampaikan kepada Nabi Muhammad S.A.W melalui Malaikat Jibril untuk Membaca atau Iqra. Apa yang dibaca dan apa maksudnya membacaberhubungan dengan Allah S.W.T sebagai Pencipta makhluk atau ar-Rabb. Jadi, kalau umat Islam tidak membaca tanda-tanda (ayat-ayat) Kekuasaan Allah SWT sebagai Pencipta makhluk berarti telah melanggar satu perintah agung dari Allah SWT langsung.

Turunnya 5 ayat surat al-‘Alaq ini dengan tegas menyatakan tentang program atau rencana yang akan diamanatkan kepada Nabi. Karena itu, surat ke-1 sampai ke-5 surat al-‘Alaq dengan perintahIqra atau Baca secara langsung menyatakan bahwa dasar-dasar kebenaran al-Haqq bagi manusia untuk menjalani kehidupan yang benar sebagai suatu agama yang mengikat yang nanti akan disampaikan Muhammad berhubungan dengan proses belajar yang terus menerus tentang kehidupan dimana di dalamnya terdapat proses atau tatacara pengkajian, pengetahuan, kebijaksanaan, dan penggunaan pena (kalam) untuk menulis. Pena atau Qalam, yang kelak namanya menjadi salah satyu nama surat dalam Al Qur’an yaitu suraka Al-Qalam (QS 68), karena itu pengertiannya sangat penting bagi Umat Islam.

Kenapa demikian? Karena dengan menuliskan ilmu pengetahuan tentang Kekuasaan Allah maka ilmu akan terikat, menjadi buku, kitab, dan akhirnya nanti akan dapat diajarkan kepada generasi manusia selanjutnya. Jadi, betapa dahsyatnya perintah Allah SWT yang pertama kali diterima Nabi Muhammad SAW itu karena berhubungan dengan membaca, menulis, dan perintah belajar secara terus menerus supaya manusia bisa selamat baik di dunia maupun di akhirat.

Muhammad, pembawa berita bahagia, merupakan manusia teladan sepanjang masa, ia adalah manusia dalam wujud dimana asma-asama, sifat-sifat, dan perbuatan Ilahiah dinyatakan sebagai suatu adab dan akhlak bagi manusia sebagai makhluk berpikir, bukan binatang tanpa akal, Ia adalah utusan Tuhan yang kepadanya ummat manusia memohonkan syafaat. Tidak satupun mahkluk yang mencapai kesempurnaan yang dapat dicapai Muhammad dengan kehambaannya dihadapan Allah SWT bukan dengan kesombongan yang dapat menabiri kemuliaan wujud manusianya. Sejak kecil ia telah memperlihatkan ketulusan, kejujuran, manusia yang seumur hidupnya tidak pernah berbohong, yang tidak pernah menghianati janji, dan sayang kepada kaum yang miskin dan lemah. Ia bagaikan raja bagi kaum dhuafa maupun bagi para penguasa dunia, dan ditakuti para dajjal yang mata hatinya buta.


source

Hakikat Khodam 2

KESIMPULAN:
Dari penjelasan di atas, kita menjadi tahu bahwa di alam fisik/alam bumi sekarang ini tidak ada yang bisa lepas dari HUKUM SEBAB AKIBAT. Termasuk juga saat ruh kita berada di ALAM ASTRAL yang merupakan adalah tempat singgah badan halus manusia /ruh manusia. Di alam astral berlaku HUKUM PANTULAN. Saat seseorang menjalani laku untuk mendapatkan ajian-ajian, membaca mantra atau mengisi kehendaknya pada benda dalam bentuk susuk, jimat atau tosan aji (benda-benda bertuah) maka sesungguhnya energi pikirannya terpusat dan membentuk “benda/materi” di alam astral yang disebut dengan KHODAM. Di alam astral ini pula tempat keberadaan makhluk halus tingkat rendah sehingga saat seseorang bernegosiasi/berdiskusi dengan makhluk halus maka yang terjadi adalah sinkronisasi kehendak antara manusia dan makhluk halus di alam astral. Dan SINKRONISASI KEHENDAK INI DIHARAMKAN OLEH AGAMA. Sebab, kebanyakan bertentangan dengan hukum sebab akibat, hukum karma atau sunatullah. Ada konsekuensi atau akibat bila kita suka bermain ajian, menggunakan susuk, jimat atau tosan aji? Jawabnya mereka akan susah meninggal dunia. Jangan heran bila orang yang memasang susuk di tubuhnya sulit mati. Begitu juga dengan mereka yang punya ajian di tubuhnya. Kenapa? Sebab RUH KITA MASIH MEMILIKI KEMELEKATAN KEPADA ALAM NYATA/ALAM BUMI. Apa yang terjadi bila orang sulit mati? Dia akan sangat tersiksa karena jasad fisiknya sudah tidak berdaya dan tubuh ini hanya bertahan hidup secara singkat, sementara ruh ingin terbang menuju alam gaib halus. Ruh bisa masuk ke alam gaib halus karena tidak melekat di dunia fisik/bumi. Ruh yang masih punya hasrat dan keinginan duniawi bisa dipastikan akan menangis kesakitan. Mereka membutuhkan doa agar Tuhan berkenan mengangkat ruh ini lepas menuju alam gaib halus.
Maka, akan lebih bijaksana bila kita semua mempertimbangkan kembali dampak baik buruk, positif negatifnya memiliki ilmu-ilmu supranatural tersebut. Bila dirasa tidak/kurang bermanfaat jangan ragu untuk meninggalkan berbagai ajian bila kita “merasa” tidak membutuhkannya. Waspadai dengan adanya niat, kehendak, pikiran dan amalan buruk yang kita lakukan sehari-hari. Itu semua akan mempersulit kita untuk menembus dimensi gaib yang halus untuk bersimpuh di “kaki” TUHAN YANG MAHA HALUS.


source

hakikat khodam

Apa ada akibat bila kita mengamalkan berbagai ajian, seperti pelet pengasihan, susuk, menggunakan jimat dan benda-benda bertuah bagi hidup kita? Apa sesungguhnya khodam itu?

Pertanyaan yang sering diajukan sepertinya sederhana. Namun jawabannya tidak sederhana dan saya merasa cukup rumit untuk menjelaskannya dengan bahasa yang mudah. Sebab akan menjurus pada hakikat dunia gaib yang susah dipahami. Namun akan coba disederhanakan agar bisa diterima oleh kalangan awam. Kitab suci menjelaskan bahwa pengetahuan manusia atas DUNIA GAIB itu sangat sedikit dan yang mampu mengenalinya hanya KESADARAN RUH (DIRI SEJATI/AKU SEJATI) kita. Namun meski pengetahuan tentang ruh ini sangat sedikit tidak berarti manusia tidak boleh tahu apa-apa tentang seluk beluk dunia gaib ini.

Alat apa pada diri manusia yang mampu mengenal dunia gaib? Apakah akal, mata, telinga, kulit, lidah? Tidak. Jawabnya adalah RUH. Kenapa manusia cuma diberi sedikit pengetahuan oleh Tuhan tentang Ruh? Itu karena Tuhan tidak ingin menyusahkan manusia. Tuhan Maha Tahu bahwa manusia biasanya hanya belajar dengan menggunakan akal saja. Padahal, akal/rasio tidak akan mampu membeber sesuatu yang gaib. Kecuali merekayasa dan mengkonstruksikan dugaan-dugaan itu ke dalam sebuah teori.

Kecenderungan peradaban saat ini yang dibangun dengan cara berpikir Barat memang akhirnya membuat perkembangan ruhani menjadi mandeg dan mangkrak. Akhirnya, orang meninggalkan aspek ruhani yang metafisis. Diganti dengan aspek gaya hidup pragmatik dan hedonistik. Maka peradaban saat ini disebut juga dengan peradaban post metafisik. Apa yang ada diluar peta pemahaman akal ditolak mentah-mentah, padahal bukankah akal itu hakekatnya adalah metafisik juga?

Coba kita pikirkan hal sederhana sebagai berikut: Bagaimana jari tangan kita bergerak? Itu karena perintah dari pikiran untuk mengerakkan jari tangan. Bagaimana perintah pikiran bisa dibaca dan diterjemahkan oleh jari tangan kemudian dituruti kehendak pikiran itu? Dalam khasanah Ilmu Neurologi kira diberitahu bahwa perintah dari otak kemudian dibawa oleh neurotrasmitter yakni semacam energi biolistrik yang mampu menggerakkan syaraf-syaraf jari tangan. Tapi tetap perintah otak itu sumbernya dari mana? Nah, kita akhirnya paham bahwa yang fisik itu dasarnya juga metafisik.

Seperti juga seutas kabel yang dialiri energi listrik. Energi listrik tentu saja tidak bisa dilihat mata dan energi listrik bisa diketahui keberadaannya bila dipegang dan kita akhirnya mengalami “kesetrum”. Pada kesempatan kali ini, ada baiknya kita tanggalkan dulu untuk sementara akal kita. Sebab yang akan kita bahas adalah RUH (DIRI SEJATI/AKU SEJATI) YANG MERUPAKAN BAGIAN PALING INTI SUBSTANSI MANUSIA. Karena ruh itu tidak bisa dilihat, maka kita perlu akan menggunakan pengalaman “kesetrum” tersebut.

Ruh akan nampak jelas saat seseorang itu meninggal. Apa yang terjadi saat orang dinyatakan denyut nadinya tidak lagi bergerak? Maka, orang itu oleh dokter dinyatakan telah MATI. Apa yang terjadi saat jasad fisik kita mati? Yaitu ruh akan keluar dari fisik dan dia ingat semua perbuatan yang pernah dilakukan semasa hidup. Perbuatan yang pernah dilakukan itu tampak seperti album foto panorama yang berjejer bergerak melewati kalbunya. Atau bahkan tampak seperti sebuah film otobiografi tentang diri sendiri. Ingatan yang jadi tajam itu diperlukan karena rekaman film tindakan semasa hidup itu memang ditunggu oleh ruhnya DI ALAM ASTRAL yaitu alam perpindahan dari alam bumi/jagad fisik sekarang ini ke ALAM ALUS–ALAM KELANGGENGAN– ALAM BARZAKH. Untuk mempermudah pemahaman, maka alam berdimensi bumi ini kita bagi menjadi tiga: ALAM FISIK atau ALAM BUMI, ALAM ASTRAL: alam antara fisik dan alam halus sifatnya sudah gaib. ALAM HALUS: ALAM GAIB di bumi dibagi menjadi ALAM BAIK dan ALAM BURUK

ALAM ASTRAL adalah tempat singgah badan halus manusia sudah meninggal namun masih melekat pada ruhnya. Alam astral juga merupakan alam HUKUM PANTULAN berlaku. Yaitu alam bentukan dari perbuatan dan pikiran manusia yang memantul kemudian membentuk energi. SAAT SESEORANG MENJALANI LAKU UNTUK MENDAPATKAN AJIAN-AJIAN, MEMBACA MANTRA ATAU MENGISI KEHENDAKNYA PADA BENDA DALAM BENTUK SUSUK, JIMAT ATAU TOSAN AJI (BENDA-BENDA BERTUAH) MAKA SESUNGGUHNYA ENERGI PIKIRANNYA TERPUSAT DAN MEMBENTUK “BENDA/MATERI” DI ALAM ASTRAL. INILAH YANG DIMAKSUD DENGAN KHODAM!!!! Jadi Khodam bukan entitas makhluk halus tersendiri. Namun makhluk halus yang dibentuk oleh kehendak kita.

DI ALAM ASTRAL INI PULA TEMPAT KEBERADAAN MAKHLUK HALUS SEHINGGA SAAT SESEORANG BERNEGOSIASI/BERDISKUSI DENGAN MAKHLUK HALUS MAKA YANG TERJADI ADALAH SINKRONISASI KEHENDAK ANTARA MANUSIA DAN MAKHLUK HALUS DI ALAM ASTRAL.

Alam astral ini sama persis seperti alam fisik. Itu karena alam astral ini adalah ALAM TIRUAN DARI ALAM FISIK. Seperti antara kita dengan bayangan kita di cermin. Sehingga apapun perbuatan kita, apakah itu baik atau buruk akan memantul di alam astral dan ada akibatnya cepat atau lambat. Setiap kegiatan dan kehendak yang kita pantulkan itu menghasilkan pantulan di alam astral bahkan hingga jagad halus. Bedanya, bila di alam fisik kita sekarang bisa merasakan panas karena cahaya matahari maka di alam astral cahaya matahari tidak memberikan panas pada kita. Di alam astral juga tidak ada pergantian siang dan malam.

Alam Gaib terbagi menjadi dua yaitu ALAM BAIK dan ALAM BURUK. Kedua alam ini masih ada di bumi. Di antara dua alam yang mengapit bumi dari atas dan dari bawah itu ada alam astral. Digambarkan dengan sederhana sebagai berikut:

ALAM GAIB BERDIMENSI DUNIA/BUMI
(1). ALAM GAIB BAIK. Berada di atas bumi. terdiri dari tujuh sap/tingkat dari bawah ke atas: 7 ANDRATASAMIRA, 6 KALASUTRA, 5 MAHARAUNNAWA, 4 RAUNAWA, 3 AMBARISHA, 2 MAHAKALA, 1 LOKANTARIKA

(2). ALAM ANTARA atau ALAM ASTRAL: alam pergantian dari alam fisik ke alam gaib. Alam ini dihuni oleh empat jenis makhluk halus namun jumlahnya tidak terhingga: keempat jenis itu adalah JIN API (Salamandala), JIN UDARA (Gandarwa), JIN AIR (Apsara) dan JIN TANAH (Yaksa).

(3). ALAM GAIB BURUK berada di dalam tanah/bumi. Alam ini terdiri dari atas ke bawah: 1 JAMBU, 2 KASHA, 3 PLAKSHA, 4 SHAMALIA, 5 KRAUNTSHA, 6 SHAKA, 7 PUSKHARA. Di alam GAIB BURUK, di tingkat 2,3,4 masih terasa cahaya matahari. Namun tingkat 5,6,7 selalu dalam gelap tanpa cahaya. Ini beda bila ruh manusia yang meninggal di alam BAIK. Di alam BAIK ini, semua lapisan mendapat cahaya penerangan. Ruh manusia mendapat tempat yang baik dan menyenangkan. Ini ruh manusia yang semasa hidupnya berbuat baik.

Ruh manusia saat berada di alam astral tergantung pada keikhlasannya untuk meninggalkan dunia. Bila dia ikhlas karena kemelekatan terhadap dunia ini sangat ringan, maka ruhnya akan naik ke alam BAIK. Sebaliknya, bila hasrat dan keinginan manusia terhadap dunia ini meluap-luap, kemelekatannya terhadap dunia begitu tinggi dan dia belum ikhlas meninggal dunia maka ruhnya akan sangat berat hingga masuk ke alam gaib alam BURUK.

ALAM GAIB BAIK, berada di langit. Langit dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu langit luar dan langit dalam. Langit luar masih ada bentuknya (Rupa), sementara langit dalam tidak berbentuk (Arupa/ALAM SUWUNG). Langit yang masih ada bentuknya itu dihuni oleh para malaikat sementara langit tidak bebentuk itu dihuni oleh para Nabi, Utusan Tuhan dan juga manusia-manusia terpilih yang dikasihi Tuhan. Di langit berbentuk ini ada Ruh tertinggi yang mengatur yang alam semesta fisik dan metafisik. Sementara di langit yang tanpa bentuk ada juga ruh tertinggi yang mengendalikan semuanya.

ALAM GAIB SEJATI BERDIMENSI AKHIRAT
Ada lagi alam gaib setelah dimensi bumi habis. Yaitu selesainya pergelaran alam semesta fisik dan metafisik bumi dan diganti alam gaib berdimensi akhirat. Di alam gaib akhirat ini adalah pantulan dari alam gaib berdimensi bumi. Ada Surga/BAIK dan ada Neraka/BURUK juga. Ruh Manusia dihisab lagi kemudian dimasukkan ke dua tempat gaib terakhir yang abadi. Tidak ada lagi hukum sebab akibat/sunatullah.

ALAM GAIB AKHIRAT berada di kegaiban “langit.” Langit dibagi ke dalam dua bagian utama yaitu langit luar dan langit dalam. Langit luar masih ada bentuknya (Rupa), sementara langit dalam tidak berbentuk (Arupa, ALAM SUWUNG). Langit yang masih ada bentuknya itu dihuni oleh para malaikat sementara langit tidak bebentuk itu dihuni oleh para Nabi, Utusan Tuhan dan juga manusia-manusia terpilih yang dikasihi Tuhan. Di langit berbentuk ini ada Ruh tertinggi yang mengatur yang alam semesta fisik dan metafisik. Sementara di langit yang tanpa bentuk ada juga ruh tertinggi yang mengendalikan semuanya.


Rabu, 17 Agustus 2011

Elastisitas Linier

di artikel ini saya akan memberikan sedikit pengetahuan yang saya dapat tentang elastisitas linier.
sebelumnya kita membuat rumusan masalah dulu...

apa itu elsatisitas linier?..
adakah hubungannya dengan struktur?
bisakah anda memberi contoh penerapan dalam kehidupan sehari - hari?

~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~

menurut bahasa elastisitas linier berati keadaan elastis yang berbanding lurus...
sedangkan menurut ilmu fisika adalah teknik perhitungan ala matematika menghitung bagaimana suatu benda berubah bentuk menjadi tegangan kedalam karena pembebanan....

adapun hubungannya dengan struktur sebagai pembanding antara regangan (strain) dengan tegangan (stress)



atau dalam penjabaran tegangan dan regangan


keterangan:

  : regangan

 : tegangan

   E       : modoulus elastisitas

rumus diatas adalah penerapan hukum Hooke dalam elastisitas bahan...
dalam kehidupan sehari2 hukum hooke juga digunakan dalam industri pegas


Minggu, 14 Agustus 2011

Pembahasan Tegangan (Mekanik)

seringkali kita tidak merasa ketika kita menekan sebuah benda dan benda itu berubah panjangnya dari semula maka itu disebut tegangan. lalu...

apa itu tegangan?
bagaimana bisa terjadi tegangan?
apa kegunaan tegangan dalam kehidupan sehari - hari?





~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~~๑ஜ★۞★ஜ๑~

kali ini saya akan memosting pemahaman saya tentang tegangan mekanik. karena saya lagi fokus ke beton mau tidak mau saya harus belajar tegangan karena banyak hubuungannya dengan ini. saya kali ini juga menggunakan referensi dari wikipedia.org dan buku karya Ir. GIdeion berjudul Dasar Perencanaan Beton Bertulang 

Tegangan ( stres ) adalah ukuran dari internal kekuatan bertindak dalam tubuh mampudeformasi. Secara kuantitatif, itu adalah ukuran kekuatan rata-rata per satuan luas permukaan yang ada dalam tubuh di mana kekuatan internal bertindak. (wikipedia.org)



keterangan
: Tegangan
   : Gaya
    : Luas Penampang

besar , kecil tegangan dipengaruhi oleh dua faktor, gaya dan luas penampang. semakin besar gaya dan semakin kecil luas penampang benda semakin besar juga tegangan yang diberikan, akan tetapi sebaliknya akan lebih kecil

dalam penerapannya, tegangan terjadi ketika memberi suatu gaya pada bidang permukaan tertentu. tegangan juga mengikuti hukum Newton aksi dan reaksi. dimana ada tegangan kedalam maka juga ada tegangan keluar, dan bila ada tegangan keluar maka ada tegangan kedalam.



jika ada salah kata dalam penulisan mohon dikritik 

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes