Sabtu, 20 Agustus 2011

Hakikat Khodam 2

KESIMPULAN:
Dari penjelasan di atas, kita menjadi tahu bahwa di alam fisik/alam bumi sekarang ini tidak ada yang bisa lepas dari HUKUM SEBAB AKIBAT. Termasuk juga saat ruh kita berada di ALAM ASTRAL yang merupakan adalah tempat singgah badan halus manusia /ruh manusia. Di alam astral berlaku HUKUM PANTULAN. Saat seseorang menjalani laku untuk mendapatkan ajian-ajian, membaca mantra atau mengisi kehendaknya pada benda dalam bentuk susuk, jimat atau tosan aji (benda-benda bertuah) maka sesungguhnya energi pikirannya terpusat dan membentuk “benda/materi” di alam astral yang disebut dengan KHODAM. Di alam astral ini pula tempat keberadaan makhluk halus tingkat rendah sehingga saat seseorang bernegosiasi/berdiskusi dengan makhluk halus maka yang terjadi adalah sinkronisasi kehendak antara manusia dan makhluk halus di alam astral. Dan SINKRONISASI KEHENDAK INI DIHARAMKAN OLEH AGAMA. Sebab, kebanyakan bertentangan dengan hukum sebab akibat, hukum karma atau sunatullah. Ada konsekuensi atau akibat bila kita suka bermain ajian, menggunakan susuk, jimat atau tosan aji? Jawabnya mereka akan susah meninggal dunia. Jangan heran bila orang yang memasang susuk di tubuhnya sulit mati. Begitu juga dengan mereka yang punya ajian di tubuhnya. Kenapa? Sebab RUH KITA MASIH MEMILIKI KEMELEKATAN KEPADA ALAM NYATA/ALAM BUMI. Apa yang terjadi bila orang sulit mati? Dia akan sangat tersiksa karena jasad fisiknya sudah tidak berdaya dan tubuh ini hanya bertahan hidup secara singkat, sementara ruh ingin terbang menuju alam gaib halus. Ruh bisa masuk ke alam gaib halus karena tidak melekat di dunia fisik/bumi. Ruh yang masih punya hasrat dan keinginan duniawi bisa dipastikan akan menangis kesakitan. Mereka membutuhkan doa agar Tuhan berkenan mengangkat ruh ini lepas menuju alam gaib halus.
Maka, akan lebih bijaksana bila kita semua mempertimbangkan kembali dampak baik buruk, positif negatifnya memiliki ilmu-ilmu supranatural tersebut. Bila dirasa tidak/kurang bermanfaat jangan ragu untuk meninggalkan berbagai ajian bila kita “merasa” tidak membutuhkannya. Waspadai dengan adanya niat, kehendak, pikiran dan amalan buruk yang kita lakukan sehari-hari. Itu semua akan mempersulit kita untuk menembus dimensi gaib yang halus untuk bersimpuh di “kaki” TUHAN YANG MAHA HALUS.


source

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Wordpress Theme | Bloggerized by Free Blogger Templates | coupon codes